Zaman sekarang, hampir semua aktivitas kita bersentuhan dengan dunia digital. Bangun tidur cek ponsel, siang scroll media sosial, malam nonton video atau baca berita online. Dunia terasa ada di genggaman. Pertanyaannya, sudahkah kehadiran kita di dunia digital membawa manfaat?
Dalam Islam, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah ï·º bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Hadis ini tidak hanya berlaku di dunia nyata, tapi juga relevan di dunia maya lho teman-teman..
Media Sosial: Ladang Pahala atau Sumber Dosa?
Media sosial itu netral. Ia bisa menjadi ladang pahala, tapi juga bisa berubah jadi sumber dosa. Semua tergantung cara kita menggunakannya.
Jika tidak membawa kebaikan, lebih baik ditahan, kawan!
Jempol yang Bernilai Ibadah
Di zaman digital, jempol kita bisa menjadi saksi. Like, share, komentar—semuanya tercatat. Bayangkan jika jempol itu digunakan untuk: Menyebarkan ayat Al-Qur’an dan hadis, Menguatkan orang yang sedang jatuh, Membagikan ilmu dan inspirasi kebaikan, Menyebarkan klarifikasi yang menyejukkan
Hal-hal sederhana ini, jika diniatkan karena Allah, bisa bernilai ibadah.
Bijak Bermedia: Cermin Akhlak Seorang Muslim
Islam mengajarkan adab dalam berbicara. Di dunia digital, adab itu sering terlupakan. Mudah marah, cepat menghakimi, dan gemar menyebar kebencian.
Padahal Allah mengingatkan:
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku agar mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.” (QS. Al-Isra: 53)
Muslim yang bermanfaat adalah mereka yang menenangkan, bukan memanaskan suasana, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Dakwah Tak Harus di Mimbar
Tidak semua orang berdakwah di masjid atau majelis taklim. Di zaman digital, dakwah bisa dilakukan dari mana saja: melalui tulisan singkat, caption yang penuh makna, video sederhana tapi menyentuh, dan komentar yang menyejukkan.
Tidak perlu menunggu sempurna untuk berbagi kebaikan. Mulailah dari apa yang kita bisa.
Jadilah Jejak Baik di Dunia Digital
Suatu saat, akun media sosial kita mungkin akan hilang. Tapi jejak digital kebaikan bisa terus hidup dan mengalirkan pahala.
Mari jadikan dunia digital sebagai ruang untuk menebar manfaat, bukan hanya mencari hiburan. Karena Muslim sejati bukan hanya yang rajin beribadah, tapi juga yang kehadirannya membawa kebaikan di mana pun berada—termasuk di dunia digital.
-rosmala


0 Comments