Tiga Tahapan Mendidik Anak dalam Islam Sesuai Usia

Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang shalih dan berakhlak mulia. Namun, mendidik anak tidak bisa disamakan di setiap usia. Mendidik anak dalam Islam bukanlah proses yang instan, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan ilmu, kesabaran, dan keteladanan. 

Rasulullah ï·º telah memberikan pedoman yang sangat jelas tentang bagaimana mendidik anak sesuai dengan tahapan usia mereka. Islam memahami bahwa setiap fase usia memiliki pendekatan yang berbeda, agar pendidikan dapat diterima dengan baik oleh jiwa anak.

Berikut tiga tahapan penting mendidik anak dalam Islam:

1. Usia 0–7 Tahun: Masa Dimanja dan Dikenalkan Kebaikan

Di usia ini, anak masih berada pada dunia bermain. Mereka belajar bukan dari ceramah panjang, tetapi dari apa yang mereka lihat dan rasakan.

Prinsip utama dalam tahap ini adalah:
Kasih sayang, bermain, dan pembiasaan nilai kebaikan

Anak pada usia ini belum dibebani aturan berat. Mereka belajar melalui contoh dan lingkungan. Orang tua dianjurkan untuk lebih banyak menunjukkan kasih sayang, bermain dan becanda bersama anak, mengenalkan Allah dan agama dengan cara yang lembut dan memberikan contoh akhlak yang baik. 

Kasih sayang adalah kunci utama di tahap ini. Anak yang tumbuh dengan cinta akan lebih mudah menerima pendidikan di tahap berikutnya.

2. Usia 7–14 Tahun: Masa Belajar Disiplin dan Tanggung Jawab

Memasuki usia ini, anak mulai mampu memahami aturan dan tanggung jawab. Pada awal usia tujuh tahun, anak-anak sudah diajarkan untuk shalat sebagaimana Nabi Muhammad ï·º bersabda:

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berumur tujuh tahun…”
(HR. Abu Dawud)

Prinsip utama dalam tahap ini:
Pembiasaan, disiplin, dan tanggung jawab

Di fase ini orang tua harus membiasakan anak untuk shalat dan ibadah, berperilaku dengan penuh adab, sopan santun dan tanggung jawab serta dididik dengan tegas namun tentunya dengan penuh kasih sayang. Pembiasaan yang baik di usia ini akan menjadi fondasi kuat hingga anak dewasa.

3. Usia 14–21 Tahun: Masa Menjadi Sahabat Anak

Remaja ingin dihargai dan didengar. Di tahap ini, orang tua tidak lagi hanya berperan sebagai pengatur, tetapi juga sebagai sahabat. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah: 

  • Bangun komunikasi dua arah
  • Menjadi sahabat dan pendengar yang baik
  • Dengarkan pendapat anak
  • Beri kepercayaan dan tanggung jawab
  • Tunjukkan keteladanan nyata

Prinsip utama dalam tahap ini adalah:
Dialog, kepercayaan, dan keteladanan

Pendekatan yang bijak akan membuat anak merasa dihargai dan tetap berada dalam nilai-nilai Islam. Rasulullah ï·º sering berdialog dengan para sahabat muda, menghargai pendapat mereka, dan menanamkan nilai iman melalui pendekatan yang bijaksana.

Kesimpulan:

Mendidik anak dalam Islam adalah amanah besar yang membutuhkan pemahaman tahapan usia. Dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad ï·º, insyaAllah anak akan tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi umat.

Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk menjadi pendidik terbaik bagi generasi penerus, dimulai dari keluarga kita sendiri.

Wallahu a’lam bish-shawab.



-rosmala

Post a Comment

0 Comments