Mengajak Anak Mencintai Lingkungan: Parenting Islami Peduli Bumi

Isu lingkungan hari ini bukan lagi sekadar urusan orang dewasa. Sampah plastik, krisis air bersih, banjir, dan perubahan iklim akan menjadi warisan yang diterima anak-anak kita. Karena itu, mencintai lingkungan perlu ditanamkan sejak dini, termasuk melalui pola asuh Islami di dalam keluarga.

Islam sejatinya telah lama mengajarkan kepedulian terhadap bumi. Tugas orang tua adalah menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam kebiasaan sehari-hari anak

Peran orang tua sangat sentral dalam mengajak anak-anak melindungi bumi. Dalam Islam, orang tua bukan hanya pendidik akhlak dan ibadah, tetapi juga penanam kesadaran sebagai khalifah Allah di muka bumi.

1. Menjaga Lingkungan adalah Amanah dari Allah

Dalam Islam, manusia bukan pemilik bumi, tetapi khalifah (pengelola), yaitu wakil Allah di bumi yang diutus untuk menjaga, mengurus dan memakmurkannya sesuai dengan petunjuk-Nya, bukan merusaknya. Allah SWT berfirman:

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Sebagai khalifah, manusia bertugas menjaga, merawat, dan tidak merusak alam. Mengajarkan anak membuang sampah pada tempatnya misalnya, itu berarti sedang menanamkan tanggung jawab keimanan. Ketika ketika tidak membuang sampah sembarangan, itu tidak hanya sekedar isu sosial, melainkan kita sedang menjaga iman.

2. Rasulullah SAW Teladan dalam Kepedulian Lingkungan

Rasulullah ï·º memberikan contoh nyata kepedulian terhadap alam, bahkan dalam hal-hal kecil. Beliau ï·º bersabda:

“Jika kiamat tiba sedangkan di tanganmu terdapat segenggam benih kurma, hendaklah kamu tanam jika kamu mampu.” (HR. Ahmad no. 12981, dinilai hasan)

Hadits ini mengajarkan bahwa menjaga dan menanam kehidupan adalah amal mulia, kapan pun dan dalam kondisi apa pun. Lihatlah nasihat yang sungguh indah ini, walaupun kiamat sedang akan terjadi, Nabi Muhammad ï·º tetap menganjurkan kita menanam kurma jika mampu. Padahal kalau kita renungkan, apa manfaatnya menanam pohon kurma ketika manusia sudah akan binasa?


3. Mengajarkan Anak Tidak Merusak Lingkungan

Islam dengan tegas melarang perbuatan merusak. Orang tua dalam hal ini harus bisa menjelaskan kepada anak bahwa membuang sampah sembarangan itu adalah bentuk kerusakan di muka bumi, boros air dan listrik termasuk sikap merusak bumi, menyakiti hewan dan tumbuhan juga merupakan bentuk kerusakan. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)

Note: Ayat di atas menerangkan bahwa manusia dilarang melakukan kerusakan di muka bumi tidak hanya mencakup kerusakan lingkungan, tapi juga kerusakan akhlak, sosial hingga spiritual (larangan berbuat syirik). 

4. Menanamkan Cinta Lingkungan Lewat Kebiasaan Kecil

Parenting Islami peduli bumi tidak harus rumit. Justru dimulai dari hal sederhana seperti:

  • Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya
  • Mengajarkan hemat air saat wudhu
  • Mengajak anak menanam dan merawat tanaman
  • Membawa botol minum sendiri untuk mengurangi plastik
  • Membersihkan lingkungan rumah sambil berdzikir

Kebiasaan kecil yang dilakukan terus-menerus akan membentuk karakter peduli lingkungan.

5. Mengajarkan Anak Bahwa Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

Rasulullah ï·º bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman atau bercocok tanam, lalu hasilnya dimakan oleh burung, manusia, atau hewan, kecuali menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari no. 2320 dan Muslim no. 1553)

Hadits ini bisa menjadi motivasi bagi anak bahwa menjaga alam bukan sekadar kewajiban sosial, tetapi bernilai pahala di sisi Allah. Bayangkan hanya menanam sebatang pohon bisa menjadi amal jariah yang terus mengalir pahalanya walaupun kita telah tiada.

6. Keteladanan Orang Tua adalah Kunci

Anak belajar lebih banyak dari apa yang ia lihat, bukan hanya dari apa yang ia dengar. Jika orang tua sudah terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya, berhemat air dan listrik, menanam dan merawat tanaman, meminimalisir penggunaan plastik, bahkan mungkin sampai mencontohkan untuk mendaur ulang sampah organik dan sampah anorganik rumah tangga, maka anak akan lebih mudah menirunya tanpa perlu banyak ceramah yang menhabiskan tenaga. 

Yuk Ajak Anak Mencintai Lingkungan!

Mengajak anak mencintai lingkungan adalah bagian dari parenting Islami yang visioner. Dengan menanamkan nilai kepedulian terhadap bumi sejak dini, orang tua tidak hanya membentuk anak yang berakhlak, tetapi juga generasi Muslim yang sadar amanah sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Semoga dari keluarga-keluarga Muslim lahir anak-anak yang tidak hanya cerdas dan saleh, tetapi juga peduli, bertanggung jawab, dan mencintai bumi.



-rosmala

Post a Comment

0 Comments